Bangka Belitung – Nama Batara Toboali kembali mencuri perhatian publik Bangka Belitung. Setelah sempat jadi sorotan karena memimpin aksi penambang rakyat yang berujung ricuh di halaman PT Timah Tbk pada 6 Oktober 2025, kini ia muncul dengan wajah yang berbeda — lebih tenang, lebih reflektif — lewat unggahan video di akun TikTok pribadinya, @batara_toboali. Jumat (10/10/2025).
Dalam video berdurasi dua menit lebih itu, Batara tampil dengan gaya khasnya yang santai dan sedikit jenaka. Ia membuka sapaan dengan nada menggoda,
“Sekarang harga timah sudah tinggi, sombong betul kalian ya!”
Ungkapan itu disambut tawa oleh warganet, namun di balik candaannya, tersimpan pesan serius. Batara mengingatkan agar setiap hasil tambang rakyat disalurkan secara resmi ke PT Timah Tbk, bukan ke jalur abu-abu yang justru bisa merugikan masyarakat sendiri. Ia menegaskan, perusahaan pelat merah itu adalah nadi ekonomi yang menopang kehidupan banyak warga Bangka Belitung.
“Sekarang waktunya bekerja dengan benar. Harga sudah bagus, tinggal bagaimana kita ikut menjaga aturan. Setiap biji timah harus masuk lewat PT Timah,” katanya dengan nada tegas.
Batara juga menyoroti langkah Satgas Pengawasan Tambang dari pemerintah pusat yang dinilainya sudah mulai membuka arah baru bagi penataan sektor timah rakyat. Ia berharap Satgas dapat segera memfasilitasi pembentukan koperasi timah agar para penambang kecil bisa bekerja secara legal, terlindungi, dan mendapatkan kepastian usaha.
“Kalau koperasi timah itu terbentuk, rakyat bisa bernapas lega. Tak perlu lagi sembunyi-sembunyi di hutan, karena negara hadir untuk mengatur dan melindungi,” ujarnya.
Unggahan itu cepat beredar luas di lini masa. Banyak warganet menilai Batara kini lebih dewasa dalam menyampaikan pandangannya — tidak lagi berapi-api seperti saat memimpin aksi, tetapi lebih menekankan pada kesadaran kolektif untuk memperbaiki sistem dari dalam.
Menariknya, dalam video itu tidak ada narasi pembelaan atau justifikasi atas peristiwa sebelumnya. Sebaliknya, Batara lebih memilih menyuarakan semangat baru, seolah ingin menggeser fokus dari kericuhan menuju kolaborasi dan perbaikan.
Di bagian akhir video, ia menutup dengan kalimat yang sederhana tapi kuat:
“Selamat bekerja, jaga diri baik-baik, semoga rezeki kita lancar dan Bangka Belitung makin maju.”
Bagi sebagian penambang, ucapan itu terasa seperti ajakan untuk membuka lembaran baru — meninggalkan amarah jalanan dan mulai menata masa depan lewat jalur legal yang lebih pasti. (MK/*)