Pangkalpinang, matakasus.com – Semangat persatuan dalam keberagaman kembali bergema di Kota Pangkalpinang melalui kegiatan Doa Lintas Agama dengan tema “Konsisten Memperkuat Simpul Seni dan Budaya, Merawat Bangsa, Memperkokoh Toleransi dan Bergandeng Tangan Melawan Radikal Terorisme.” Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, tokoh agama, dan pegiat seni budaya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pj. Walikota Pangkalpinang Muhammad Unu Ibnudin, S.E., M.Si., Kasatgaswil Kep. Babel Densus 88 AT Polri AKBP Maslikan, S.Sos., M.Si., Subkor Opsin Binda Kep. Babel Asep Sujana, Sekda Pemkot Pangkalpinang Mie Go, S.T., M.Si., Kaban Kesbangpol Donal Tampubolon, A.P., M.Si., serta tokoh doa lintas agama dari enam agama besar di Indonesia.
Dalam sambutannya, AKBP Maslikan menegaskan bahwa doa lintas agama merupakan tradisi luhur yang mencerminkan jiwa bangsa yang toleran dan penuh keberagaman. “Tanah Bangka Belitung dikenal sebagai bumi serumpun sebalai yang mengajarkan kita hidup berdampingan dalam perbedaan. Adat dan budaya melayu menjadi simpul persaudaraan yang harus terus kita rawat,” ujarnya.
Kasatgaswil juga menekankan, upaya melawan radikalisme dan terorisme bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi harus menjadi gerakan bersama seluruh elemen bangsa melalui penguatan budaya dan toleransi. “Ketika budaya tumbuh di masyarakat, ideologi kekerasan akan sulit mendapat tempat,” tegasnya.
Sementara itu, Pj. Walikota Pangkalpinang Muhammad Unu Ibnudin menegaskan bahwa doa lintas agama ini sekaligus menjadi momentum untuk merayakan HUT RI ke-80 dengan tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Ia berharap, Pangkalpinang senantiasa menjadi kota yang sejuk, damai, dan penuh toleransi.
“Kegiatan ini juga mengingatkan kita untuk merdeka dalam arti sesungguhnya, termasuk dalam Pilkada Ulang Pangkalpinang nanti. Kita harus menjaga prinsip jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia demi terciptanya suasana yang kondusif,” ungkapnya.
Unu juga menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 AT Polri yang telah mendukung terselenggaranya acara doa lintas agama. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah mempererat hubungan pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.
Selain doa bersama, acara juga diwarnai dengan penyerahan piagam penghargaan oleh AKBP Maslikan kepada pegiat seni atas dedikasi mereka dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya, sekaligus mendorong masyarakat agar peduli terhadap warisan leluhur bangsa.
Komunitas Rounin Teater turut mempersembahkan pertunjukan seni berupa baca puisi dan teatrikalisasi tentang pencegahan paham radikal. Lewat karya mereka, pesan persatuan, toleransi, dan penolakan terhadap ideologi kekerasan kembali ditegaskan.
Kegiatan ditutup dengan doa lintas agama yang dipimpin bergantian oleh tokoh enam agama: H. Abdul Qodir Jaelani (Islam), Romo Marselinus Gabriel (Katolik), Pdt. Inri M. Nikijuluw-Kiroyan (Kristen), Bpk. Made Suarja (Hindu), Pandita Vara Dhammo Hengkie (Budha), dan Ciau Seng Tjhie Muk Lim (Konghucu). Suasana penuh kekhidmatan terasa saat semua umat berdoa bersama demi persatuan bangsa.
Kegiatan doa lintas agama ini menjadi bukti nyata bahwa seni, budaya, dan keberagaman adalah benteng kuat dalam menjaga keutuhan NKRI sekaligus melawan ideologi radikal dan terorisme. (MK/*)