Pangkalpinang, matakasus.com – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fery Afrianto, mewakili Gubernur Babel Hidayat Arsani dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah minggu ketiga Agustus 2025. Rapat ini berlangsung secara virtual dari Ruang Vidcon Kantor Gubernur Babel, Senin (25/8/2025).
Rakor dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Tomsi Tohir, dan diawali dengan paparan dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, tercatat 14 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sedangkan 24 provinsi lainnya justru menunjukkan tren penurunan. Kenaikan tersebut utamanya dipicu oleh fluktuasi harga bahan pokok, khususnya cabai merah, bawang merah, serta beras.
Menanggapi kondisi ini, Sekjen Tomsi menekankan pentingnya keterlibatan aktif pemerintah daerah, khususnya perangkat dinas di kabupaten/kota, untuk turun langsung ke lapangan. Ia menilai langkah ini penting agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan realitas yang dihadapi masyarakat.
“Kami mendorong agar pemerintah daerah mampu membaca situasi dan memberikan solusi nyata bagi warganya. Di sinilah letak pengabdian kita,” ujarnya.
Tomsi juga mengingatkan kembali pentingnya kerja sama antarwilayah melalui nota kesepahaman (MoU) perdagangan antar kota. Menurutnya, langkah tersebut telah terbukti efektif pada tahun sebelumnya dan perlu terus diperkuat di 2025, agar inflasi tetap terkendali sejak awal tahun.
Selain isu inflasi, rakor ini juga membahas dukungan daerah terhadap program pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, menegaskan pemerintah pusat tengah mempercepat pelayanan perumahan, salah satunya dengan memberikan pembebasan persetujuan bangunan gedung (PBG) bagi MBR. (MK/*)