PANGKALPINANG – Semangat kemerdekaan ke-80 tahun Republik Indonesia dijadikan momentum oleh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang nomor urut 3, Saparudin Masyarif (Prof. Udin) – Dessy Ayutrisna, untuk menguatkan komitmennya menghadirkan kebijakan pendidikan yang inklusif. Salah satu program unggulan yang mereka usung adalah seragam, sepatu, tas, dan alat tulis gratis bagi seluruh siswa di Pangkalpinang. Minggu (17/8/2025).
Prof. Udin menyebutkan, biaya perlengkapan sekolah masih menjadi beban utama bagi banyak keluarga. Di momen peringatan kemerdekaan ini, ia menekankan bahwa pendidikan harus menjadi sarana pembebasan, bukan justru menambah kesulitan orang tua. “Kemerdekaan yang kita rayakan seharusnya juga dirasakan di dunia pendidikan, tanpa ada anak yang minder hanya karena seragam atau tasnya berbeda,” tegasnya.
Program tersebut tidak hanya sekadar bantuan perlengkapan sekolah, tetapi juga upaya menciptakan kesetaraan di ruang belajar. Dengan seragam yang sama, siswa diharapkan dapat belajar dengan percaya diri dan penuh semangat, mencerminkan cita-cita kemerdekaan untuk memberi hak yang sama bagi setiap anak bangsa.
Menariknya, pasangan Udin–Dessy berkomitmen melibatkan UMKM konveksi dan pengrajin lokal dalam penyediaan perlengkapan sekolah. Hal ini dimaksudkan agar manfaat program tidak hanya dirasakan siswa dan orang tua, tetapi juga ikut menggerakkan roda perekonomian masyarakat Pangkalpinang.
“Selain membantu anak-anak sekolah, program ini juga menjadi stimulus bagi ekonomi lokal. Dengan melibatkan UMKM dan pengrajin, manfaatnya berlapis dan lebih banyak masyarakat yang merasakan hasilnya,” ujar Prof. Udin.
Pasangan Udin–Dessy menegaskan, program pendidikan gratis ini sejalan dengan semangat kemerdekaan: menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Bersama layanan kesehatan gratis cukup dengan KTP dan bantuan sosial bagi warga kurang mampu, mereka berharap Pangkalpinang dapat berkembang menjadi kota yang adil, sejahtera, dan ramah bagi seluruh warganya. (MK/*)
